“GERBANG BUMI KESAMBI” (Catatan Pojok Refleksi di Hari Ulang Tahun Sekolah)

Oleh : Imam Sujawanto, S.Pd., M.Pd

Kepala SMAN 1 Margasari

Dadya Asta Martaning Budi, Wedaning Luhur Sirnaning Dresthi
“Gerbang Bumi Kesambi”
(Catatan pojok refleksi di hari ulang tahun Sekolah)

Dadya Asta Martaning Budi adalah candra sengkalan yang menandakan tahun berdirinya Smansaga yaitu pada tahun 1424 H bertepatan dengan Wedaning Luhur Sirnaning Dresthi yaitu tahun 2003 M. Spirit dari sengkalan Dadya Asta Martaning Budi dapat dirujuk dari kata perkata yang digunakan dalam sengkalan tersebut. Dadya diartikan sebagai jadi, menjadi, jadilah. Asta berarti tangan, Mertaning (Marta = jernih) dan Budi berati akal. Secara harfiah Dadya Asta Mertaning Bumi mengandung makna filosofi bahwa dibangunnya Smansaga adalah memberikan mandat agar segenap keluarga Smansaga berperan aktif dalam membangun kecerdasan akal budi.
Sedangkan makna dari kalimat Wedaning Luhur Sirnaning Dresthi yang berasal dari kata Weda berwatak 3 dan berarti ajaran, ilmu. Luhur berwatak 0 (nol) artinya tinggi, Sirna/Sirnaning berwatak 0 (nol) artinya hilang dan dresthi berwatak 2 yang bermakna khianat, ingkar janji. Secara filosofi Wedaning Luhur Sirnaning Dresthi dapat diartikan bahwa Setiap warga sekolah tidak boleh berkhianat atau ingkar janji dalam mengajarkan ilmu yang luhur/mulia.
Dengan mendasarkan makna filosofi dari sengkalan Dadya Asta Mertaning Bumi maupun sengkalan Wedaning Luhur Sirnaning Dresthi maka sudah sepatutnya peringatan hari lahirnya Smansaga tahun ini dijadikan sebagai momentum semua warga sekolah melakukan gerakan bangkitnya seribu mimpi, seribu prestasi untuk kemajuan sekolah, sekolah yang secara geografis terpencil namun tidak boleh terkucil.

Makna Filosofi Gerbang Bumi Kesambi
Menurut asal katanya Gerbang Bumi Kesambi berasal dari kata-kata bahasa Jawa yang mempunyai makna filosofi Gerbang = lawang = ambuka = pembuka. Kata Bumi bermakna siji, nyawiji, bulat, tekad. Kesambi diambil dari tanaman yang tumbuh dengan baik yang menjadi ikon SMANSAGA bermakna kuat, kokoh dan bermanfaat.

Istilah Gerbang Bumi Kesambi yang dikenalkan bertepatan dengan hari jadi ke 18 SMANSAGA mengandung makna ajakan kepada semua warga sekolah untuk memulai suatu tekad untuk berprestasi. Semua warga SMANSAGA harus mempunyai kebulatan tekad yang sama dalam membangun budaya prestasi.

Fokus utama “Gerbang Bumi Kesambi” yaitu memberdayakan semua stakeholders sekolah dalam kegiatan sehari-hari dengan mengalokasikan sumber daya pendidikan yang ada untuk meraih prestasi sekolah. Pengembangan prestasi sekolah baik akademik maupun non akademik melalui “Gerbang Bumi Kesambi”, dilakukan dengan tiga (3) prinsip utama, yakni:

(a) Pengembangan dan penguatan literasi menjadi sebuah gerakan dan aksi nyata,

(b) Menjalin komunikasi dan sinergitas dengan berbagai pihak, dan

(c) Membangun komitmen bersama untuk mencapai prestasi baik akademik maupun non akademik.

Hasil dari pelaksanaan “Gerbang Bumi Kesambi” meliputi :

(a) Pengembangan dan penguatan literasi menjadi sebuah gerakan dan aksi nyata (terbentuknya tim literasi sekolah dan satgas literasi sekolah, terselenggaranya kegiatan ekstrakulikuler yang mendukung kecakapan literasi, terbentuknya kelas literasi, terdokumentasikannya hasil karya peserta didik di museum literasi di sekolah, pemberian penghargaaan kepada pendidik, peserta didik dan tenaga pendidikan serta elemen masyarakat dalam bentuk penghargaan SMANSAGA Education Award),

(b) Terjalinnya komunikasi dan sinergitas yang baik dengan berbagai pihak (tumbuhnya komitmen dan kerjasama dari guru, peserta didik, pustakawan, komite, orang tua untuk mengawasi, memonitor dan memastikan keberlangsungan program literasi sekolah),

(c) terbangunnya komitmen bersama untuk berprestasi (meningkatnyanya kualitas kinerja guru dan kualitas belajar peserta didik menjadi lebih bermakn munculnya kreativitas dan keberanian pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik untuk terus berkarya).